Minggu, 17 September 2017

Penyelam Dokter Terkena Dekompresi Sickness di Blue Lagoon

Keindahan terumbu karang Blue Lagoon, Padang Bai (Foto; youtube)
SUKASELAM.COM, Padang Bai – Seorang penyelam berprofesi dokter asal Singapura, dr Wong Yu Yi (48 tahun), mengalami kecelakaan selam di situs Blue Lagoon, Padang Bai, Bali, pada Rabu pagi (6 September 2017). Wong menyelam dalam grup bersama beberapa temannya dari Singapura, pada Rabu pagi, pukul 09.12 waktu setempat. 

Ketika sampai di kedalaman sekitar 20 meter, tiba-tiba dia memberi tanda kepada pemandu selamnya meminta bantuan dan kemudian naik kembali keatas permukaan laut. 

Setelah sampai di permukaan dia tak sadarkan diri.

“Dia telah diberi bantuan CPR (cardiopulmonary resuscitation/bantuan nafas buatan red.) beberapa saat, namun tak kunjung membuatnya sadar kembali,” ujar dr Peng Yeong Pin, suami korban yang juga berprofesi sebagai dokter, memberi penjelasan, seperti dikutip dari Strait Times. 

Korban kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat, dan meninggal ketika dalam perjalanan.

Hasil otopsi, menurut dokter Peng, menunjukkan dia mengalami decompreesion sicknes.

Penyelam Spearfishing Tewas di Nusa Penida

Kawasan Nusa Batu Meling, Nusa Penida bagian selatan (Foto: metrobali.com)
SUKASELAM.COM, Nusa Penida – Penyelam spearfishing, Nicholas Reg (32 tahun), yang hilang sewaktu melakukan aktivitas spearfishing di perairan Pantai Batu Bolong, atau dikenal juga sebagai pantai Pasih Uug, atau Broken Beach, di Desa Sakti, Nusa Penida, pada Rabu (30 Agustus 2017), akhirnya ditemukan jasadnya sehari sesudahnya, pada Kamis (31 Agutus 2017), di sekitar perairan Nusa Batu Melawang, Desa Batumadeg, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung (depan situs Manta Point 1).

Tim SAR Denpasar, menemukan jasadnya di kedalaman sekitar 50 meter. 

Setelah melakukan penyisiran di sepanjang pantai selatan Nusa Penida dengan mengerahkan 3 speedboat, helikopter, dan melakukan penyelaman-penyelaman di sekitar lokasi penyelaman. 

Nicholas Reg, warga Sanur, Denpasar, menurut pengakuan temannya Kupit, melakukan penyelaman spearfishing pada Rabu sore, pukul 16.20 waktu setempat, di Pantai Batu Bolong. 

Ketika menyelam hingga kedalaman sekitar 20 meter, dan berhasil menembak ikan sasarannya, tiba-tiba badannya terseret kedalam seperti terseret tarikan ikan. 

Kupit kemudian meminta tolong kepada orang-orang sekitar, dan setelah dilakukan penyelaman hingga kedalaman 40 meter, tak ditemukan sosoknya. 

Hanya ditemukan alat spearfishing dan tali yang mengapung dan tersangkut di gundukan karang.

Rabu, 26 Juli 2017

[VIDEO] - Boga Wreck Destinasi Baru Freediver


Boga Wreck (Foto: Dailymail.co.uk)
SUKASELAM.COM, Tulamben – Setelah bulan Februari 2017 lalu, freediver juara dunia asal Selandia Baru, William Trubridge, memamerkan videonya sedang mengeksplorasi Manta Point, Nusa Penida, dan Liberty Wreck, Tulemben, Bali. 

Giliran Juni 2017 lalu, freediver rangking 6 dunia asal Australia, Adam Sterm, mempublikasikan video-nya sedang mengeksplorasinya Boga Wreck, Tulamben, dan Manta Point, Nusa Penida. 

Yang eksklusif dari ekspedisi Adam Sterm ini, yakni ekslorasi Boga Wreck. 

Wreck buatan ini, belum banyak diselami oleh para penyelam tabung (scuba diver) maupun para freediver. Sehingga relatif belum populer di kalangan penyelam Indonesia maupun asing. 

Padahal, letaknya tak jauh dari Liberty Wreck, sekitar 5 kilometer di utara Liberty Wreck. Atau tepatnya di depan pantai Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Karangasem. 

Boga wreck merupakan bekas kapal kargo yang sengaja ditenggelamkan di depan Pantai Kubu, untuk membuat situs selam wreck baru. 

Biasa menjadi alternatif penyelaman jika Liberty wreck terlalu ramai dan sibuk dengan para penyelam. 

Sebuah bangkai kapal kargo yang cukup besar, panjang sekitar 50 meter. 

Terlentang sekitar 200 meter di depan Pantai Kubu. Bagian haluan di kedalaman 14 meter, dan bagian buritan di kedalaman 34 meter. 

Sangat ideal untuk penggemar freediving. Berbeda dengan Liberty Wreck yang badan kapalnya terbagi dalam 3 bagian, Boga Wreck ini dalam keadaan utuh seluruh badan kapal. 

Senin, 24 Juli 2017

CASE CLOSED: Penyelam Singapura Dinyatakan Hilang di Komodo

Operasi SAR Penyelam Rinta Mukkam (Foto: voxntt.com)
SUKASELAM.COM, Labuhan Bajo – Hingga hari ke-10 operasi SAR untuk mencari penyelam Rinta Paul Mukkam, 40 tahun, yang hilang di situs selam Castle Rock, Taman Nasional Komodo, tidak juga membuahkan hasil, maka operasi pun resmi diakhiri sejak Minggu (23/7) sore. Penyelam advance asal Singapura itu pun dinyatakan masih hilang di Komodo. 

“Sesuai dengan standard kami, operasi SAR biasanya kami lakukan selama 7 hari. Namun, sesuai dengan permintaan keluarga korban, kemudian operasi ini diperpanjang 3 hari. Dan hingga hari ke-10 ini, belum ada hasilnya. Sehingga kami hentikan,” ujar Kepala Basarnas, Mayor Jendral Heronimus Guru, seperti dikutip dari Strait Times (23/7). 

Operasi SAR bisa dibuka kembali, jika ditemukan tanda-tanda baru, seperti ditemukannya alat selam yang dipakai Rinta, atau ditemukan perkakas Rinta yang lain. 

Pemantauan lapangan tetap dilakukan terus, bagi siapapun yang menemukan bisa melaporkan ke komunitas selam lokal Labuhan Bajo, bernama Emergency Komodo.

Sabtu, 15 Juli 2017

Penyelam Singapura Yang Hilang di Komodo Belum Ketemu, Disediakan Hadiah Rp 10 Juta Bagi Nelayan Penemu

Situs selam Castle Rock, lokasi penyelaman Rinta (Foto: Sukaselam.com)
SUKASELAM.COM, Labuhan Bajo, - Pencarian penyelam asal Singapura, Rinta Paul Mukkam, 40 tahun, yang hilang di perairan Gili Lawa Laut, Taman Nasional Komodo, Labuhan Bajo, Manggarai Barat, sejak Kamis (13/7) dua hari lalu, hingga saat ini Sabtu (15/7) siang, masih belum menunjukkan hasil.  

Seluruh kru SAR Labuhan Bajo, SAR Kupang, aparat kepolisian air setempat, dan komunitas penyelam di  Labuhan Bajo, telah turun semua dalam proses pencarian ini, namun korban belum ditemukan.

Rinta Paul Mukkam, menyelam bersama 15 temannya dari Singapura, pada Kamis (13/7) pukul 11.40 siang di situs selam Castle Rock, perairan Gili Lawa Laut, utara Pulau Komodo. 

Penyelaman dilakukan dalam 4 grup, yang masing-masing didampingi pemandu selam berpengalaman dari operator selam Seamore Papua. 

Namun, ketika semua penyelam telah kembali ke permukaan laut mengakhiri penyelaman, Rinta tak nampak muncul-muncul di permukaan laut. 

Jumat, 14 Juli 2017

Penyelam Singapura Hilang di Gili Lawa Laut, Komodo

Penyelam Rinta Paul Mukkam (Foto: Facebook Roy Paul Mukkam)
SUKASELAM.COM, Labuhan Bajo, - Dikutif dari akun facebook Roy Paul Mukkam, yang tinggal di Singapura, dikabarkan hari Kamis (13/7) kemarin, seorang penyelam asal Singapura, Rinta Paul Mukkam (40 tahun), yang merupakan saudara Roy Paul Mukkam, hilang dalam penyelaman di perairan Gili Lawa Laut, Taman Nasional Komodo, Labuhan Bajo, Manggarai Barat. 
Wisawatan ini turun menyelam bersama 15 orang temannya, tergabung dalam trip kapal pesiar selam KLM Seamore Papua rute Labuhan Bajo, Pulau Rinca, dan Pulau Komodo. 

Kamis, 20 April 2017

Supertanker Alex Kandas di Manggar

MT Alex (Foto: MarineTraffic.com)
SUKASELAM.COM, Manggar – Super tanker MT Alex milik perusahaan pelayaran tanker terbesar di dunia, Euronav, yang kandas di perairan Manggar, Belitung Timur, sejak Rabu (12/4) pekan lalu, hingga kini masih belum berhasil diselamatkan dan diapungkan kembali..

Euronav melaporkan, sejak 14 April, dua kapal penyelamat dari SMIT Singapura dan PT Samudera Indonesia telah bekerja untuk mengapungkan kembali (refloating) kapal tanker raksasa tersebut, namun belum berhasil dan posisi kapal masih dalam kondisi semula.
.
Proses pengapungan dilakukan dengan menyedot ribuan galon minyak mentah yang ada di dalam kargo MT Alex, hingga diperkirakan tinggal sepertiga muatan. Sejumlah kapal lebih kecil dipekerjakan untuk proses pemindahan isi kapal ini. Juga telah dipekerjakan tim penyelaman survey untuk mengetahui kondisi terumbu di sekitar lokasi kecelakaan.

Senin, 17 April 2017

Super Tanker MT Alex Kandas di Laut Jawa

Ini gambar MT Alice, super tanker yang sebanding dengan MT Alex (Foto: Euronav)
SUKASELAM.COM, Jakarta – Perusahaan pelayaran Euronav melalui situs resminya, mengumumkan salah satu tankernya MT Alex telah kandas di perairan Laut Jawa pada Rabu (12/4), pukul 10.15 UTC, atau 17.15 WIB.  Dikatakan, super tanker ini terdampar di sebuah lokasi antara Sumatera dan Kalimantan. Kandas di sebuah perairan dangkal berlumpur. 
   
Dikabarkan tidak ada korban jiwa, tidak ada kerusakan bagian kapal, dan diklaim juga tidak ada kebocoran minyak yang menyebabkan pencemaran di laut. Tidak diketahui penyebab kandasnya kapal. Mesin kapal dikabarkan dalam kondisi baik, dan cuaca juga bagus. 

Alex merupakan super tanker raksasa, panjang 333 meter, lebar lambung 60 meter, kedalaman lambung 20 meter, dan berat 154.379 ton. Tanker baru buatan galangan kapal Hyundai Heavy Industries, Gunsan, Korea Selatan, keluaran 2016.

Sabtu, 01 April 2017

Alat Selam Merek Poseidon Kini Resmi Hadir di Pasar Indonesia

Launching Poseidon (Foto: Napas Laut)
SUKASELAM.COM, Jakarta – Bagi penggemar alat selam merek Poseidon kini tak perlu repot lagi kalau mau beli alat, spare part, atau service. 

Di sela-sela acara Deep Extreme Indonesia 2017, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, pada Kamis (31/3), telah diresmikan  authorized sole distributor (distributor tunggal), sekaligus training agency, dan service center-nya di Indonesia, yang dipegang oleh dive center dan toko alat selam Napas Laut, Jakarta.

Brand asal Swedia yang telah berdiri sejak 1958 ini, salah satu merek ternama alat-alat selam yang disukai banyak orang di seluruh dunia.  

Brand ini, identik dengan alat-alat selam kelas berat dengan teknologi single regulatory. Alat untuk technical dive (penyelaman laut dalam), komersial (industri), nitrox, dan rebreather.

Senin, 27 Maret 2017

Manakah yang Perlu Dikembangkan, Kapal Pesiar atau Kapal Pesiar Selam?


Kapal pesiar selam atau Phinisi Selam (diving liveaboard)
SUKASELAM.COM, Jakarta – Dari kecelakaan kapal pesiar MV Caledonia Sky yang kandas dan merusak terumbu karang luas di perairan Cape KRI, Raja Ampat, awal bulan ini. Kini, menjadi pertanyaan, manakah yang lebih patut dikembangkan oleh dunia pariwisata laut di Indonesia? Wisata kapal pesiar (cruise ship) atau kapal pesiar selam (diving liveaboard).

Karena tidak seperti di Italia atau Yunani yang merupakan surganya wisata kapal pesiar. Lautan Indonesia, seperti juga lautan tropis di negara-negara lain, menawarkan lebih banyak variasi wisata kapal pesiar. Laut di perairan tropis ditumbuhi karang, yang menjadi obyek penting wisata selam (scuba diving, freediving, snorkeling). Sehingga, selain wisata kapal pesiar, lautan tropis juga menawarkan wisata kapal pesiar selam.

Namun, apa yang membedakan wisata kapal pesiar selam di Indonesia dengan wisata kapal pesiar selam di negara-negara tropis lain. Seperti di Filipina, Thailand, Malaysia, Maladewa, Karibia, Laut Merah, dan lain-lain. Jika di negara-negara lain kapal pesiar selam berupa yatch modern, kapal pesiar selam di Indonesia berupa kapal-kapal phinisi yang berbasis pada kultur maritim masyarakat Indonesia sendiri. Atau yang biasa disebut Phinisi Selam (PS).

Minggu, 19 Maret 2017

Ada Kehidupan di Mulut Ikan Badut

Your Home and My Home by Qing Ling (Foto: theguardian.co.uk)

SUKASELAM.COM, Lembeh – Sebuah foto bawah laut hasil karya fotografer Kanada, Qing Ling, baru-baru ini memenangkan penghargaan tahunan Underwater Photographer 2017 Award di Inggris untuk kategori Perilaku Biota Laut (Behavior). Lihat fotonya diatas.

Apa yang menarik dari foto diatas ? Sepintas hanya nampak sekelompok ikan badut atau ikan nemo (anemonefish/Amphiprion percula) yang hidup dengan membangun simbiosis mutualisma dengan semak karang lunak anemon apel (sea anemone/Heteractis magnifica). 

Tetapi, coba perhatikan lekat-lekat pada mulut dari ikan-ikan badut itu. Didalam mulutnya ternyata ada semacan materi kehidupan lain. Di dunia ikan, terutama ikan-ikan hermaprodit, biasanya materi kecil di mulut induk itu adalah kumpulan anak-anaknya atau telurnya. Beberapa spesies, kadang hanya ditemui di mulut ikan pejantannya. 

Namun, di foto ini, dari semua ikan badut diatas nampak di mulutnya dihuni materi kecil itu. Ternyata, materi kecil itu bukan anak (embrio ikan), melainkan biota laut tersendiri. 

Rabu, 15 Maret 2017

Deep & Extreme Expo 2017 Kembali Digelar, Bakalan Ada Apa Saja Disana?

Deep & Extreme Expo 2017 (Foto: @deepandextreme)
SUKASELAM.COM, Jakarta – Dua minggu kedepan, perhelatan tahunan Deep & Extreme Expo 2017 akan kembali digelar pada 30 Maret – 2 April 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. 
 
Dalam perhelatan ke-10 tahun ini, akan digelar sekitar 150an stan dari perusahaan dan toko-toko alat selam, dan agensi selam.

Juga dari otoritas destinasi wisata selam, lembaga dan kantor pemerintahan, klub-klub dan operator selam, operator kapal pesiar selam (diving liveaboard), perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan laut, operator wisata laut, komunitas selam, lembaga dibidang sains kelautan, agensi perjalanan dan wisata, organisasi petualangan outdoor, dan organisasi-organisasi bisnis di bidang petualangan extreme

Di ajang inilah, waktu yang tepat untuk berburu berbagai barang untuk kegiatan menyelam dan petualangan. Seperti fin, snorkel, mask, alat selam, mesin kapan untuk speedboat, wetsuit, teknologi selam terbaru, trip selam, hammock, wetsuit, kamera bawah air, dan lain-lain. 

Rata-rata perusahaan atau toko selam yang ikut serta akan memberikan diskon produk-jualannya hingga 10 – 25 persen. Lebih murah dibanding harga di toko itu di hari-hari biasa.

Selasa, 14 Maret 2017

[VIDEO] - Aksi Freediver William Trubridge di Manta Point dan Liberty Wreck, dan Ajakan Peduli Sampah Plastik

William Truridge di Bali (Foto: Youtube.com)
SUKASELAM.COM, Bali -  Freediver juara dunia asal Selandia Baru, William Trubridge, 36 tahun, baru-baru ini mempublikasikan 2 videonya di Youtube, sedang mengeksplorasi situs Manta Point, Nusa Penida, dan Liberty Wreck, Tulamben, Bali. 

Berikut ini, cuplikan kedua video itu. Yang memperlihatkan ketenangan, ketrampilan, eksplorasi, dan keindahan teknik freediving. Tak sekalipun, dia nampak mengganggu obyek-obyek selam. Persis seperti ikan. Dia juga mengunjungi lokasi-lokasi diving lain di Bali. 

Manta Point terletak di Nusa Penida. Arus menjadi salah satu tantangan penyelaman disini, baik arus di permukaan, arus di dalam, maupun arus yang terbentuk dari hempasan ombak yang mengenai tebing-tebing karang di sekitar lokasi. Jarang-jarang ada freediver turun disini.

Sabtu, 11 Maret 2017

MV Caledonia Sky Kandas di Cape KRI, Merusak Terumbu Karang Seluas Separuh Lapangan Bola

Perbandingan Terumbu Sebelum dan Sesudah Terkena Tabrakan (Foto: Stephanie Venables/Nationalpost.com)
SUKASELAM.COM, Waisai – Inilah yang sering menjadi paradoks pariwisata di Indonesia, disatu sisi bangga dengan keindahan alam dan lingkungannya, di satu sisi lain sering membebaskan industri pelaku perusak lingkungan berjalan tanpa pengawasan. 

Dan kali ini terjadi di Raja Ampat, pusat pariwisata kelautan yang sedang diunggulkan sebagai destinasi wisata keindahan dunia bawah laut terbaik di dunia. 

Pada Sabtu, 4 Maret 2017, pukul 14.00 WIT, pekan lalu, sebuah kapal pesiar asal Inggris berbendera Bahama, MV Caledonia Sky, dibiarkan mengarungi kawasan terumbu karang terbaiknya Raja Ampat, yakni kawasan perairan sekitar Pulau KRI. Dan kemudian mengakibatkan kerusakan terumbu karang luas.

Lokasi ini terletak di tengah Selat Dampier, di ujung timur gugusan Pulau Mansuar, Pulau KRI dan Pulau Koh, di wilayah adat Kampung Mansuar, Desa Yenbuba, Distrik Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat. 

Lokasinya tak jauh dari kota Waisai, ibukota Raja Ampat. Lokasi ini bisa ditempuh sekitar 20 - 30 menit dengan perahu motor dari Dermaga Waisai.

Spearfisher Ditemukan Tewas di Pantai Pia, Saparua, Maluku Tengah

SUKASELAM.COM, Saparua – Penyelam yang juga dokter magang di Rumah Sakit Umum Daerah Saparua, Glenn Tendean, mengalami kecelakaan selam hingga tewas di perairan Dusun Pia, Desa Kulur, Kecamatan Saparua, Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (8/3).

Korban datang ke Pantai Pia bersama teman-teman pada Rabu (8/3), pukul 16.00 waktu setempat. 

Mereka melakukan penyelaman spearfishing sekitar 1 kilometer di depan Pantai Pia. Korban mengambil lokasi penyelaman agak memisah 40 meter dari teman-temannya yang berada di sekitar perahu. Korban sudah diingatkan akan adanya arus yang kuat di sekitar lokasi. 

Setelah melakukan penyelaman beberapa saat, tiba-tiba korban tidak pernah nampak muncul di permukaan laut lagi. Yang membuat rekan-rekannya curiga, dan setelah didekati ke pelampung penyelaman spearfishing-nya, yang ditemukan hanya alat spearfishing-nya saja.

Bule Perancis Tewas Tenggelam di Gili Panggang, Belongas, Lombok

Tim SAR Melakukan Pencarian di Lokasi (Foto: Samawarea.com)
SUKASELAM.COM, Lombok – Wisatawan asal Perancis, Nicholas (36 tahun), tenggelam di perairan Gili Panggang, depan Tanjung Panggang, Teluk Belongas, wilayah Desa Bawun Mas, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Kamis 16 Februari 2017. 

Nicholas tenggelam ketika sedang melakukan aktivitas spearfishing bersama 2 temannya sesama warga Perancis, Julian (29 tahun) dan Benyamin (42 tahun). Ketiganya menginap di Selong Belanak Bungalow. 

Pada Kamis (16/2) pukul 08.00 pagi, ditemani pemandu wisata Muhammad (27 tahun) dan Galih Purwono (22 tahun), dan nelayan pengemudi perahu Budi (35 tahun), mereka berangkat naik perahu dari Pantai Selong Belanak menuju lokasi penyelaman di perairan Gili Panggang. 

Lokasi ini tak jauh dari kawasan Teluk Sepi, Teluk Belongas, dan Pantai Meang, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, kawasan wisata yang meski tak ramai namun tak pernah sepi dikunjungi wisatawan asing.

Senin, 27 Februari 2017

Australia - Indonesia Akan Turunkan Ekspedisi Selam Untuk Eksplorasi Perth Wreck

Bangkai Kapal Tenggelam HMAS Perth  (Foto: Nationalgeographic.co.id)
SUKASELAM.COM, Sidney - Australia dan Indonesia pada Maret 2017 ini akan menurunkan tim ekspedisi penyelaman bersama untuk mengeksplorasi ulang HMAS Perth Wreck, di perairan Suralaya, Cilegon, Banten. 

Ekspedisi ini untuk memastikan kembali keberadaan bangkai kapal perang Perth yang tenggelam pada pertempuran 'The Last Battle of Sunda Strait' melawan armada Jepang pada awal Perang Dunia II. 

Wreck ini sempat dikabarkan hilang dicuri para pemburu besi tua wreck. Ekspedisi ini untuk melihat ulang kondisinya, dan menemukan bagaimana cara melindunginya.

HMAS Perth bersama USS Houston dan HMS Evertsen, yang tergabung dalam armada Sekutu, tenggelam setelah terkena torpedo armada Angkatan Laut Jepang. Dari 681 kru kapal HMAS Perth, lebih separuhnya tewas dalam pertempuran, dan sekitar 100 tewas sebagai tawanan perang Jepang. Sedang dari armada Jepang 3 kapalnya juga tenggelam di sekitar lokasi yang sama, namun belum diketahui lokasi pastinya.

Selasa, 21 Februari 2017

Hilangnya Situs Wreck Terbesar di Indonesia, Seven Skies Wreck

Seven Skies Wreck (Foto: Gs-diving.com)
SUKASELAM.COM, Anambas – Situs bangkai kapal tenggelam terbesar di Indonesia, Seven Skies Wreck, di perairan Anambas, Kepulauan Riau, telah hilang dicuri para pencuri wreck. 

Berita ini telah menghebohkan dunia selam sejak Mei 2015 hingga kini.

Terutama para penyelam Singapura, karena mereka yang paling sering menjelajahi situs-situs selam di perairan ujung barat laut Indonesia ini, daripada para penyelam Indonesia. 

Sejak pertama kali ditemukan, sekitar 10 tahun lalu, Seven Skies Wreck menjadi lokasi kesukaan para penyelam Singapura berlatih technical dive, yakni teknik-teknik penyelaman untuk kedalaman lebih 40 meter. 
Situs ini juga populer untuk penyelaman rekreasi karena bagian-bagian wreck juga ditemukan di kedalaman sekitar 22 meter. 
Dulu hampir setiap pekan ada kapal pesiar selam dari Singapura mengunjungi situs favorit di perairan Anambas selatan ini. 

Mengenal Kecelakaan-kecelakaan Selam 2016

Bendera Tanda Ada Penyelaman (Foto: Divein.com)
SUKASELAM.COM, Jakarta – Berikut ini beberapa kecelakaan selam selama 2016. Data ini disarikan berdasarkan peristiwa yang terpublikasi di media massa. 

Dengan data semacam itu, tentu kita tidak tahu peristiwa yang terjadi seakurat mungkin, tetapi hanya berdasarkan laporan para wartawan, yang tentu pengetahuannya tentang dunia selam sangat beragam. 

Namun, kita tetap sangat berterima kasih kepada para wartawan yang telah mau melaporkan insiden-insiden kecelakaan selam, baik yang mengakibatkan korban meninggal atau tidak. Dunia selam harus banyak diliput media. 

Dari data terangkum, kebanyakan kecelakaan selam yang dialami para turis. Sedang data dari penyelam-penyelam Indonesia tidak ada. Semoga memang benar-benar tidak ada ya.  

Desember 2016
Seorang dokter asal Swiss, Bruno Ernst Durrer, 62 tahun, meninggal setelah melakukan penyelaman di Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara. Penyelam telah menyelesaikan penyelamannya di waktu siang sekitar pukul 11.20 waktu setempat. 

Snorkeler Rusia Hilang di Padang Bai, Bali

SAR Bali dalam Pencarian (Foto: Basarnas.co.id)
SUKASELAM.COM, Bali – Seorang wisatawan berkebangsaan Rusia, Sergey (45 tahun), hilang saat melakukan snorkeling di Pantai Bias Tugel, Banjar Mimba, Padang Bai, Manggis, Karangasem, Bali, Kamis (9/2). 

Daria (27 tahun), istri korban, melaporkan, mereka berdua bersama anaknya datang untuk berwisata menikmati indahnya Pantai Bias Tugel. 

Sekitar sore pukul 15.00 waktu setempat Sergey kemudian melakukan snorkeling sendirian di sekitar pantai, namun hingga pukul 17.00 belum juga kembali, sehingga Daria kemudian melaporkan hilang kepada pos polisi setempat. 
Tim SAR Klungkung, Satuan Polisi Air Polres Karangasem, dan BPBD Karangasem, kemudian masing-masing menurunkan timnya untuk melakukan pencarian dari Pantai Klotok hingga Pantai Ujung, Karangasem. Dan sebuah helikopter SAR Bali membantu melakukan penyisiran pantai hingga Sanur. 

Tongkeng Drift, Situs Ekstrem di Kepulauan Seribu

Dermaga Tongkeng (Foto: Nanidjabar.blogspot.co.id)
SUKASELAM.COM, Jakarta - Belum banyak penyelam Jakarta yang mengunjungi lokasi ini. 

Tapi kalau kamu ingin merasakan sensasi menyelam bersama arus (drift dive) yang benar-benar menguji nyali di Kepuluan Seribu, disinilah lokasi terbaiknya. 

Situs ini terletak di Pulau Tongkeng atau Pulau Petongkengan, sekitar 40 menit dengan perahu motor dari Dermaga Pramuka, atau dari Dermaga Pulau Putri. 

Sebuah pulau kecil. Ada resort kecil di dalamnya, tapi tak ramai menerima tamu. Nah, pulau ini bertetangga dengan Pulau Melintang Kecil. Tepat di depan dermaga utama Pulau Tongkeng itu, ada Pulau Melintang Kecil (nampak di gambar). Keduanya dipisahkan selat selebar sekitar 500 – 600 meter.