![]() |
Situs selam Castle Rock, lokasi penyelaman Rinta (Foto: Sukaselam.com) |
SUKASELAM.COM, Labuhan Bajo, - Pencarian penyelam asal Singapura,
Rinta Paul Mukkam, 40 tahun, yang hilang di perairan Gili Lawa Laut, Taman
Nasional Komodo, Labuhan Bajo, Manggarai Barat, sejak Kamis (13/7) dua hari
lalu, hingga saat ini Sabtu (15/7) siang, masih belum menunjukkan hasil.
Seluruh kru
SAR Labuhan Bajo, SAR Kupang, aparat kepolisian air setempat, dan komunitas
penyelam di Labuhan Bajo, telah turun semua
dalam proses pencarian ini, namun korban belum ditemukan.
Rinta Paul
Mukkam, menyelam bersama 15 temannya dari Singapura, pada Kamis (13/7) pukul
11.40 siang di situs selam Castle Rock, perairan Gili Lawa Laut, utara Pulau
Komodo.
Penyelaman
dilakukan dalam 4 grup, yang masing-masing didampingi pemandu selam
berpengalaman dari operator selam Seamore Papua.
Namun,
ketika semua penyelam telah kembali ke permukaan laut mengakhiri penyelaman,
Rinta tak nampak muncul-muncul di permukaan laut.
Pencarian di
sekitar lokasi tak ditemukan, hingga dilaporkan ke SAR setempat, yang kemudian
meresponnya dengan menurunkan tim rescue pada pukul 14.20 di sekitar lokasi
pada hari itu juga, namun hingga kini belum ditemukan.
Rinta
bersama teman-temannya tergabung dalam trip 5 hari dari kapal pesiar selam KLM
Seamore Papua, dengan rute keliling di dalam kawasan taman nasional (Labuhan
Bajo – Pulau Rinca – Pulau Komodo – Labuhan Bajo).
Berangkat
sejak Rabu (12/7) dan rencananya akan berakhir pada Senin (17/7).
Dari keterangan
pemandu selam, mereka turun di Castle Rock merupakan penyelaman kedua di hari
itu, setelah sebelumnya menyelam di salah satu situs yang juga berada di
sekitar lokasi.
Rinta sudah
turun hingga kedalaman sekitar 4 meter, namun ketika ketiga temannya dalam satu
grup langsung mengayuh fin ke kedalaman 15 meter seperti yang telah direncanakan,
Rinta kembali keatas ke kedalaman sekitar 2 meter.
Diduga ia
mengalami kesulitan equalizing, dan ketika di kedalaman 2 meter, kemungkinan
kemudian ia terbawa arus permukaan.
Situs Castle
Rock, memang dikenal sebagai situs drift
dive dengan tantangan arus yang kuat, baik arus permukaan maupun arus
dalam.
Dari informasi
yang dikutif di akun facebook komunitas para penyelam Labuhan Bajo, korban diketahui
memakai Wetsuit warna hitam, BCD Black Mares ukuran M, dan fins Mares hitam dan
putih. Tidak membawa senter.
Ditawarkan
hadiah Rp 10 juta bagi para nelayan yang berada di sekitar lokasi yang berhasil
menemukan. Saat ini keluarga korban telah turut serta dalam proses pencarian di
lapangan.
Bantuan juga
sangat diharapkan dari kapal-kapal pesiar selam atau trip-trip penyelam lain
yang berada di sekitar kawasan Taman Nasional Komodo.
Sebuah
helikopter dari Basarnas juga telah dikerahkan dalam pencarian ini, dan telah melakukan
penyisiran hingga radius 200 kilometer di sekitar lokasi.
Hampir
seluruh area sekitar lokasi kecelakaan dan kawasan sekitar Pulau Komodo bagian
utara telah disisir.
Bantuan pencarian kini diharapkan di kawasan selatan Taman Nasional Komodo (perairan selatan Pulau Rinca, Nusa Kode, Pulau Padar, dan selatan Pulau Komodo), dan perairan Selat Sape, Pulau Banta, Pulau Sangiang, dan kawasan barat Taman Nasional Komodo. ***
SS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar