![]() |
SAR Bali dalam Pencarian (Foto: Basarnas.co.id) |
Daria (27
tahun), istri korban, melaporkan, mereka berdua bersama anaknya datang untuk
berwisata menikmati indahnya Pantai Bias Tugel.
Sekitar sore
pukul 15.00 waktu setempat Sergey kemudian melakukan snorkeling sendirian di
sekitar pantai, namun hingga pukul 17.00 belum juga kembali, sehingga Daria
kemudian melaporkan hilang kepada pos polisi setempat.
Tim SAR Klungkung, Satuan Polisi Air Polres Karangasem, dan BPBD Karangasem,
kemudian masing-masing menurunkan timnya untuk melakukan pencarian dari Pantai
Klotok hingga Pantai Ujung, Karangasem. Dan sebuah helikopter SAR Bali membantu
melakukan penyisiran pantai hingga Sanur.
Dua hari
kemudian, RAPI Klungkung melaporkan, mayat korban dengan ciri-ciri kepala
plonthos, bercelana pendek ketat, memakai masker selam dan snorkel berwarna
oranye, telah ditemukan di perairan Pengalon.
Pantai Kuta
Dua hari
sebelumnya, Selasa (7/2), kecelakaan selam juga dilaporkan telah terjadi pada seorang turis asal Korea Selatan, Kim Jung Chul (58
tahun), yang hilang saat snorkeling sendirian di Pantai Kuta, Bali selatan.
Korban datang bersama
istrinya Lee Song Jo dan rekannya Kim Tae Min. Sore pukul 16.30 waktu setempat, mereka melakukan
snorkeling bersama sekitar 100 meter lepas Pantai Kuta.
Sekitar pukul 17.30 mereka bersama kembali ke pantai.
Sekitar pukul 17.30 mereka bersama kembali ke pantai.
Setelah
istirahat sebentar, kemudian korban kembali lagi snorkeling sendirian, dan
ditunggu hingga pukul 18.00 tidak pernah kembali lagi ke daratan. Sehingga
istri korban kemudian melaporkan ke Balawista, yakni satuan penjaga Pantai
Kuta.
Arus mengalir
kuat di sepanjang pantai Bali timur dan Bali selatan sejak bulan Januari lalu,
diduga yang menyebabkan kedua korban tenggelam terseret arus.
Crystal Bay, Nusa Penida
Sebulan sebelumnya, Sabtu (7/1), seorang warga Denpasar, Julian Ulam Hutabarat (42 tahun), mengalami kecelakaan selam saat snorkeling di situs selam Crystal Bay, Nusa Penida, Bali.
Julian datang bersama ibunya, Dameria Martha Taruki (61 tahun), sekitar pukul 09.30. Julian kemudian snorkeling sendirian di pinggir pantai Crystal Bay, sambil bolak-balik kembali ke pantai untuk minum. Sekitar pukul 13.30, korban tidak nampak kembali.
Ibu korban kemudian meminta bantuan warga sekitar untuk melakukan pencarian. Tak berapa lama, korban ditemukan mengapung di sekitar lokasi. Korban kemudian diberi bantuan nafas buatan namun tak banyak membuat perbaikan. Korban kemudian dibawa ke Puskemas Sampalan, Nusa Penida, namun telah meninggal sebelum mendapatkan penanganan.
Menurut Kapolsek Nusa Penida, I Ketut Suastika, korban diduga mengalami kelelahan saat melakukan snorkeling, dan air laut banyak masuk ke tubuhnya.
Crystal Bay merupakan spot penyelaman yang sering terjadi kecelakaan selam. Setiap hari ratusan penyelaman wisawatan lokal maupun asing, berlangsung di spot disini. Arus Lintas Indonesia yang mengalir di sepanjang Selat Ceningan yang berada di depanCrystal Bay sering merepotkan para penyelam.
Secara umum, Crystal Bay memang lokasi bagus untuk penyelaman atau snorkeling rekreasi. Banyak spot yang nyaman dan cocok buat pemula, namun juga ada spot-spot ekstrem. Penyelaman atau snorkeling sendirian sebaiknya tidak dilakukan, agar ada pemantauan dan siap evakuasi jika terkena arus. ***
Crystal Bay, Nusa Penida
Sebulan sebelumnya, Sabtu (7/1), seorang warga Denpasar, Julian Ulam Hutabarat (42 tahun), mengalami kecelakaan selam saat snorkeling di situs selam Crystal Bay, Nusa Penida, Bali.
Julian datang bersama ibunya, Dameria Martha Taruki (61 tahun), sekitar pukul 09.30. Julian kemudian snorkeling sendirian di pinggir pantai Crystal Bay, sambil bolak-balik kembali ke pantai untuk minum. Sekitar pukul 13.30, korban tidak nampak kembali.
Ibu korban kemudian meminta bantuan warga sekitar untuk melakukan pencarian. Tak berapa lama, korban ditemukan mengapung di sekitar lokasi. Korban kemudian diberi bantuan nafas buatan namun tak banyak membuat perbaikan. Korban kemudian dibawa ke Puskemas Sampalan, Nusa Penida, namun telah meninggal sebelum mendapatkan penanganan.
Menurut Kapolsek Nusa Penida, I Ketut Suastika, korban diduga mengalami kelelahan saat melakukan snorkeling, dan air laut banyak masuk ke tubuhnya.
Crystal Bay merupakan spot penyelaman yang sering terjadi kecelakaan selam. Setiap hari ratusan penyelaman wisawatan lokal maupun asing, berlangsung di spot disini. Arus Lintas Indonesia yang mengalir di sepanjang Selat Ceningan yang berada di depanCrystal Bay sering merepotkan para penyelam.
Secara umum, Crystal Bay memang lokasi bagus untuk penyelaman atau snorkeling rekreasi. Banyak spot yang nyaman dan cocok buat pemula, namun juga ada spot-spot ekstrem. Penyelaman atau snorkeling sendirian sebaiknya tidak dilakukan, agar ada pemantauan dan siap evakuasi jika terkena arus. ***
Berbagai Sumber | SS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar