![]() |
Bendera Tanda Ada Penyelaman (Foto: Divein.com) |
Dengan data
semacam itu, tentu kita tidak tahu peristiwa yang terjadi seakurat mungkin,
tetapi hanya berdasarkan laporan para wartawan, yang tentu pengetahuannya
tentang dunia selam sangat beragam.
Namun, kita
tetap sangat berterima kasih kepada para wartawan yang telah mau melaporkan
insiden-insiden kecelakaan selam, baik yang mengakibatkan korban meninggal atau
tidak. Dunia selam harus banyak diliput media.
Dari data
terangkum, kebanyakan kecelakaan selam yang dialami para turis. Sedang data
dari penyelam-penyelam Indonesia tidak ada. Semoga memang benar-benar tidak ada
ya.
Desember 2016
Seorang dokter
asal Swiss, Bruno Ernst Durrer, 62 tahun, meninggal setelah melakukan
penyelaman di Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara. Penyelam telah
menyelesaikan penyelamannya di waktu siang sekitar pukul 11.20 waktu setempat.
Ketika telah berada di atas boat seusai penyelaman, dia mengeluh
kecapekan dan kesulitan bernapas. Sewaktu dibawa kerumah sakit setempat, dia
meninggal dalam perjalanan.
Nopember 2016
Marc Jens
Steiner, 52 tahun, -ada media yang menulis ia warga Australia ada yang menulis
warga Jerman, meninggal setelah melakukan penyelaman di situs Blue Bay House
Reef, Teluk Sahaung, Desa Lihunu, Likupang Timur, Minahasa Utara, Sulawesi
Utara.
Lokasinya di bagian selatan Pulau Bangka. Steiner menyelam bersama
keluarga. Setelah menyelam sekitar 1 jam hingga kedalaman 25 meter, dia meminta
ke buddy agar kembali ke permukaan.
Dan setelah sampai diatas boat
dia pingsan tak sadarkan diri. Ketika dalam perjalanan menuju resort tempatnya
menginap, ia meninggal dalam perjalanan.
Oktober 2016
Wisatawan asal
Inggris, Gregory Arthur Alain Mills, 17 tahun, meninggal ketika menyelam
bersama ayahnya Christopher di situs Maya Bay, Atol Lintea, Wakatobi, Sulawesi
Tenggara.
Dia dilaporkan tiba-tiba panik ketika di kedalaman 9 meter dan
melepaskan alat selam dari mulut. Dia telah mendapatkan pertolongan, namun
meninggal ketika dalam perjalanan ke resort. Hasil otopsi dia telah menelan
banyak air laut.
September 2016
Wisatawan asal
Amerika Serikat, Makena Baker Ryuchi, 21 tahun, tewas ketika melakukan spearfishing
di pantai Desa Hinako, Pulau Asu, Sirombu, Nias Barat, Sumatera Utara. Baker
menyelam bersama 2 temannya dan disaksikan ibunya. Mereka menyelam sekitar
pukul 11.30 siang.
Ia semula sudah naik ke permukaan laut sambil menunjukan
hasil menangkap 2 ekor ikan. Ia kemudian turun lagi, dan ditunggu-tunggu tidak
muncul lagi di permukaan laut. Pencarian polisi menemukan jasadnya di kedalaman
13 meter.
April 2016
Wisatawan
perempuan asal Singapura, Neo Qiu Ping Vera, 27 tahun, mengalami kecelakaan selam
di perairan Gili Lawa, Taman Nasional Komodo, Labuhan Bajo, Nusa Tenggara
Timur. Neo Qiu datang bersama teman-temannya ke TN Komodo.
Pada hari dia
mengalami kecelakaan selam, ia menyelam bersama 5 temannya dari Singapura dan 5
penyelam lain dari Indonesia, termasuk dive master pemandu selam.
Pada hari
itu, mereka telah berada di sekitar perairan Gili Lawa sejak pagi dan melakukan
penyelaman di situs-situs ekstrem seperti Crystal Rok dan Castel Rock di
kawasan utara Taman Nasional Komodo.
Pada penyelaman
ketiga, sore hari, dalam penyelaman di situs Shot Gun, ketika teman-temannya
telah kembali muncul ke permukaan, ia tidak nampak muncul.
Pencarian kembali
selama 1 jam oleh dive master pemandunya, tak menemukan sosoknya. Jasadnya
kemudian ditemukan 2 hari setelah hilang di sekitar lokasi penyelaman, dengan
kondisi regulator telah terlepas dari mulutnya. Arus dikenal sering merepotkan
para penyelam disekitar perairan Gili Lawa.
Maret 2016
Wisatawan asal
Rusia, Sergey Lykhvar, 37 tahun, ditemukan telah tewas di perairan Pulau
Manyaifun, Waigeo Barat, Raja Ampat, Papua Barat. Jasadnya ditemukan setelah 4
hari hilang.
Salah satu tangannya hilang ketika ditemukan, diduga karena
dimakan buaya.
Dari kondisi korban, ia diduga telah diserang buaya laut ketika
snorkeling sendirian di sekitar perairan Pulau Manyaifun yang belum banyak
dijamah orang di wilayah perairan utara Raja Ampat. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar