![]() |
Pencarian Penyelam di Nusa Penida Hingga Hari Ke-5 (Foto: Balipost) |
Dirangkum dari pemberitaan media massa setempat, penyelam bernama Muhammad Tohir (20 tahun) itu, menyelam bersama temannya Daim (22 tahun), pada Jumat siang pukul 10.00 waktu setempat, dengan tujuan untuk mencari karang akar bahar (Antiphates sp).
Mereka
berdua menyelam dengan menggunakan satu tabung udara, tabung dibawa oleh Daim.
Turun di sekitar situs selam Buyuk, salah satu situs selam paling populer di pulau Nusa Penida, tepatnya di sekitar Semaya One Beach Water Sport.
Setelah menyelam sekitar 30 menit dan tak kunjung menemukan obyek yang dicari.
Mereka menyelam mengikuti arus hingga sekitar 250 meter dari start point semula, pada kedalaman sekitar 20-30 meter.
Daim kemudian mengecek barometer alat selamnya, dan menemukan ternyata udara di dalam tabung telah mendekati nol.
Karena tabung udara habis, Daim menoleh ke belakang ke arah Muhammad Tohir untuk memberi tahu, namun ternyata Tohir sudah tidak ada.
Turun di sekitar situs selam Buyuk, salah satu situs selam paling populer di pulau Nusa Penida, tepatnya di sekitar Semaya One Beach Water Sport.
Setelah menyelam sekitar 30 menit dan tak kunjung menemukan obyek yang dicari.
Mereka menyelam mengikuti arus hingga sekitar 250 meter dari start point semula, pada kedalaman sekitar 20-30 meter.
Daim kemudian mengecek barometer alat selamnya, dan menemukan ternyata udara di dalam tabung telah mendekati nol.
Karena tabung udara habis, Daim menoleh ke belakang ke arah Muhammad Tohir untuk memberi tahu, namun ternyata Tohir sudah tidak ada.
Daim
kemudian berusaha berenang kembali ke permukaan laut dalam keadaan lemas
kekurangan oksigen, dan kemudian dibantu teman-temannya yang berada di sekitar
lokasi.
Mereka kemudian melakukan penyelaman lagi di sekitar lokasi untuk mencari Tohir dan tidak menemukan. Mereka kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi setempat.
Diduga Tohir hilang dalam penyelaman karena kehabisan udara dan terseret arus. Buyuk dan sekitarnya memang selain terkenal memiliki terumbu karang bagus, juga berarus kuat.
Mereka kemudian melakukan penyelaman lagi di sekitar lokasi untuk mencari Tohir dan tidak menemukan. Mereka kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi setempat.
Diduga Tohir hilang dalam penyelaman karena kehabisan udara dan terseret arus. Buyuk dan sekitarnya memang selain terkenal memiliki terumbu karang bagus, juga berarus kuat.
Polisi air
dari Polres Klungkung, SAR setempat, Balawista, dan para warga nelayan setempat
kemudian telah melakukan penyisiran ulang untuk mencari Tohir, namun belum
ditemukan.
Hingga hari ke-5 proses pencarian, Selasa (5 Nopember 2019), upaya
pencarian masih belum menunjukkan hasil.
Pencarian meliputi semua perairan di wilayah utara, barat, dan timur Nusa Penida.
Nusa Penida merupakan destinasi selam yang populer dikelilingi dengan arus kuat, dan hampir setiap tahun terjadi kecelakaan penyelaman di sini.
Tetapi, itu jarang terjadi di situs Buyuk, Ped, hingga Sental, yang berarus lebih bersahabat dibanding situs lain.
Pencarian meliputi semua perairan di wilayah utara, barat, dan timur Nusa Penida.
Nusa Penida merupakan destinasi selam yang populer dikelilingi dengan arus kuat, dan hampir setiap tahun terjadi kecelakaan penyelaman di sini.
Tetapi, itu jarang terjadi di situs Buyuk, Ped, hingga Sental, yang berarus lebih bersahabat dibanding situs lain.
Sesuai
standar layanan SAR Indonesia, biasanya proses pencarian akan dilakukan hingga
hari ke-7, jika penyelam masih belum ditemukan, maka dianggap sudah hilang.
"Area penyisiran difokuskan pada koordinat 8°40'29.35"S - 115° 32'42.39"T, yang diduga merupakan titik koordinat korban hilang terseret arus bawah laut," jelas Hari Adi Purnomo, Kepala Kantor Basarnas Bali, seperti dikutip media setempat.
Tidak jelas, apakah kedua penyelam merupakan penyelam bersertifikasi. ***
"Area penyisiran difokuskan pada koordinat 8°40'29.35"S - 115° 32'42.39"T, yang diduga merupakan titik koordinat korban hilang terseret arus bawah laut," jelas Hari Adi Purnomo, Kepala Kantor Basarnas Bali, seperti dikutip media setempat.
Tidak jelas, apakah kedua penyelam merupakan penyelam bersertifikasi. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar