Rabu, 12 Juni 2019

Serangan Ubur-ubur Api di Sepanjang Pantai Selatan Jawa


Ubur-ubur Api (Physalia utriculus) di Pantai Parangtritis, Yogyakarta (Foto: Tribun Jogja)
SUKASELAM.COM, Pelabuhan Ratu – Ratusan wisatawan di sepanjang Pantai Selatan Jawa, -dari Pantai Parangtritis, Yogyakarta, hingga Pantai Binuangeun, Lebak, Banten- terkena serangan Ubur-ubur Api (Physalia utriculus) selama musim libur Lebaran, 3-10 Juni 2019.
  
Mereka, terutama anak-anak, yang terkena sengatan setelah menyentuh tubuh Ubur-ubur Api, mengalami gejala seperti ruam-ruam pada kulit, gatal-gatal yang sangat, kulit terasa melempuh panas, hingga sebagian mengalami demam ringan dan perut mual-mual. 

Meski tak sampai menelan korban meninggal dunia, namun tetap membuat histeria para orang tua. Gejala itu juga hanya 1-3 hari saja, kemudian sembuh normal. Namun, sangat menyiksa.

Dikutif dari media, catatan Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Bantul, hingga Selasa (11/6/2019), ada lebih 220 wisatawan yang terkena sengatan Ubur-ubur Api selama musim libur Lebaran ini. Terutama di Pantai Parangtritis yang merupakan pusat wisata pantai paling ramai di Yogyakarta, juga di Pantai Depok, Pantai Baron, dan Pantai Baru. 

Kasus serupa dalam jumlah kecil, juga terjadi di pantai-pantai selatan sepanjang Kabupaten Kebumen dan Cilacap, Jawa Tengah. Lebih 40 kasus ditemui di sepanjang Pantai Cilacap (Kompas, 7/6/2019).

Belasan kasus sama juga terjadi di pantai-pantai selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, (Pelabuhan Ratu, Citepus, Sunset, Cimaja, dan Karang Hawu), dan di sepanjang pantai selatan Kabupaten Lebak, Banten (Pantai Sawarna, Pantai Bagedur, dan Binuangeun). 

Musiman
Menurut catatan para relawan kesehatan dari Palang Merah Indonesia dan Balawista Kabupaten Lebak, tercatat lebih 30 wisatawan yang tersengat Ubur-ubur Api di Pantai Badegur (Republika, 11/6/2019) pada sepekan musim wisata Lebaran 2019 ini.

Tahun 2018 lalu, di Lebak tercatat ada 320 orang yang terkena sengatan serupa, 115 kasus pada 2017, dan 170 kasus pada 2016. Tidak pernah ada korban yang sampai meninggal akibat sengatan Ubur-ubur Api. Namun, karena bikin gatal-gatal, sehingga merepotkan.

Tentakel Ubur-ubur Api Menyengat (Foto: Info News Cilacap)
Serangan Ubur-ubur Api ini, atau dalam Bahasa Inggris sering disebut man of war atau bluebottle atau Australian blue bottle, sedang masyarakat Jawa (Yogyakarta) menyebutnya Rawe dan masyarakat Sunda (Sukabumi) menyebutnya Pulus Jalastrong, sesungguhnya bukan pertama kali ini saja, tetapi terjadi hampir setiap tahun.

Hanya pada tahun ini jumlah korban yang terkena sengatannya lebih banyak dari biasanya.  

Biasanya sering ditemui terdampar di pantai, dalam radius hingga 40 meter selepas hempasan ombak mencapai pantai. Atau di pinggir laut yang berombak lebih tenang. 

Sehingga mendorong orang untuk menonton dan menyentuhnya.

Peningkatan populasi Ubur-ubur Api biasanya terjadi pada masa musim pancaroba dari hujan ke kemarau yang biasanya terjadi pada sekitar bulan Juni. 

Kenapa banyak ditemui di sepanjang Pantai Selatan Jawa, diduga karena terbawa arus dan angin dari Australia.

Hampir setiap tahun terjadi peningkatan populasi Ubur-ubur Api di perairan Australia, bahkan diperkirakan jumlah orang terkena sengatannya setiap tahun lebih 10.000 kasus. 

Beberapa pantai bahkan kadang sampai ditutup ketika terjadi serangan peningkatan populasi Ubur-ubur Api. Dalam beberapa kasus bahkan sampai ada yang meninggal.

Tubuh Ubur-ubur Api Berupa Gelembung Seperti Balon (Foto: KRJogja)
Cara Mengatasi Sengatan
Belum ada cara yang pasti dan efektif untuk mengatasi racun sengatan Ubur-ubur Api. 

Namun, pengalaman dari para relawan ketika menangani korban yang terkena sengatan Ubur-ubur Api, dilakukan dengan membilas ruam-ruam bekas sengatan dengan cairan alkohol, atau dengan cairan asam cuka.

Beberapa kasus mengatasinya dengan membilas bekas sengatan dengan air panas (suhu sekitar 45 derajat celsius). Ada juga yang membilas dengan air teh panas. 

Bahkan ada juga yang membilas dengan air kencing. Sejauh ini, cara-cara itu dianggap cukup efektif untuk memberikan pertolongan pertama sebelum dirujuk ke klinik kesehatan jika luka serius. 

Sedangkan korban yang cukup parah hingga deman dan mual, diberi obat anti mual. ***

SS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar