![]() |
Operasi Sar Mencari 3 Penyelam China Yang Hilang di Pulau Sangiang (Foto: Kompas) |
“Berdasarkan izin Basarnas (pusat), bahwa
operasi SAR akan kami perpanjang tiga hari ke depan sampai tanggal 12 November.
Setelah itu kita lakukan evaluasi lagi. Bahwa tim SAR terus semangat untuk
menemukan para penyelam,” ujar Kepala Basarnas Banten, Zaenal Arifin, kepada
media, di posko operasi SAR, di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (9/11).
Sesuai standard operasi SAR dari Basarnas
Indonesia, operasi sar dilakukan sejak hari pertama laporan kehilangan
diterima, Minggu (3/11), hingga 7 hari kedepan, Sabtu (9/11).
Jika para korban belum ditemukan, maka operasi
sar akan dievaluasi untuk diperpanjang atau tidak.
Seperti diketahui dari rombongan 7 wisatawan penyelam asal China dan Singapura yang menyelam di sekitar Berlin Wall, Pulau Sangiang, pada Minggu (3/12) lalu, ada 3 penyelam diantara mereka yang mengalami kecelakaan selam, hilang akibat terkena arus dalam.
Mereka adalah Qin Xue Tao (laki-laki, warganegara
China), Tian Yu (laki-laki, warganegara China), dan Wan Bing Yang (laki-laki, warganegara
Singapura).
Sedang yang selamat adalah You Shi Jie
(laki-laki), Xu Jun (laki-laki), Che Yin Xin (perempuan), dan Yang Lixiang
(laki-laki).
Mereka bertujuh datang ke Pulau Sangiang pada Minggu siang, sekira pukul
13.30 wib, dari Pelabuhan Mabak, Merak, untuk melakukan penyelaman rekreasi.
Rombongan kemudian dibagi dalam 2 grup penyelaman; dan 1 orang (Yang Lixiang) tidak menyelam melainkan hanya melakukan snorkeling.
Mereka datang langsung melakukan penyelaman di sekitar situs selam Berlin Wall pada sisi timur Pulau Sangiang yang berhadapan dengan Pantai Anyer, pada sekira pukul 13.45.
Sekitar satu jam kemudian, pada pukul sekira 14.45, tim penyelaman pertama
muncul kembali ke permukaan laut.
Sedang tim penyelaman kedua sempat muncul ke permukaan, namun kembali lagi
menyelam, dan kemudian tak pernah kelihatan muncul lagi ke permukaan laut,
hingga kini.
“Kami mendapatkan laporan hilang pada pukul 21.20 WIB malamnya,” ujar
Kepala Basarnas Banten, Zainal Arifin, seperti dikutif dari SuaraBanten.
Diduga tim penyelaman kedua telah hilang terseret arus dalam yang kuat,
yang memang dikenal sering tiba-tiba muncul mengalir kuat di sekeliling Pulau
Sangiang.
Sejak laporan kecelakaan selam diterima Basarnas, operasi sar pun langsung
digelar hingga kini, dengan cara melakukan penyelaman di lokasi hilang, dan
penyisiran di lokasi sekitar.
Menurut Zaenal Arifin, berbagai unit rescue
di Banten telah maksimal dikerahkan dalam operasi pencarian 3 penyelam yang
hilang ini.
Operasi sar ini melibatkan personil dari
Basarna Banten, Marinir TNI AL, Polairud Polda Banten, ASDP Merak, PMI, dan
unit-unit lain.
Berbagai sarana operasi sar juga telah
dikerahkan meliputi beberapa kapal milik TNI AL, helikopter, penyelam militer,
drone bawah laut, dan lain-lain.
Namun, ketiga para penyelam yang hilang di
Pulau Sangiang belum ditemukan, bahkan jejak-jejaknya pun belum nampak. ***
SS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar