Senin, 27 Februari 2017

Australia - Indonesia Akan Turunkan Ekspedisi Selam Untuk Eksplorasi Perth Wreck

Bangkai Kapal Tenggelam HMAS Perth  (Foto: Nationalgeographic.co.id)
SUKASELAM.COM, Sidney - Australia dan Indonesia pada Maret 2017 ini akan menurunkan tim ekspedisi penyelaman bersama untuk mengeksplorasi ulang HMAS Perth Wreck, di perairan Suralaya, Cilegon, Banten. 

Ekspedisi ini untuk memastikan kembali keberadaan bangkai kapal perang Perth yang tenggelam pada pertempuran 'The Last Battle of Sunda Strait' melawan armada Jepang pada awal Perang Dunia II. 

Wreck ini sempat dikabarkan hilang dicuri para pemburu besi tua wreck. Ekspedisi ini untuk melihat ulang kondisinya, dan menemukan bagaimana cara melindunginya.

HMAS Perth bersama USS Houston dan HMS Evertsen, yang tergabung dalam armada Sekutu, tenggelam setelah terkena torpedo armada Angkatan Laut Jepang. Dari 681 kru kapal HMAS Perth, lebih separuhnya tewas dalam pertempuran, dan sekitar 100 tewas sebagai tawanan perang Jepang. Sedang dari armada Jepang 3 kapalnya juga tenggelam di sekitar lokasi yang sama, namun belum diketahui lokasi pastinya.

Selasa, 21 Februari 2017

Hilangnya Situs Wreck Terbesar di Indonesia, Seven Skies Wreck

Seven Skies Wreck (Foto: Gs-diving.com)
SUKASELAM.COM, Anambas – Situs bangkai kapal tenggelam terbesar di Indonesia, Seven Skies Wreck, di perairan Anambas, Kepulauan Riau, telah hilang dicuri para pencuri wreck. 

Berita ini telah menghebohkan dunia selam sejak Mei 2015 hingga kini.

Terutama para penyelam Singapura, karena mereka yang paling sering menjelajahi situs-situs selam di perairan ujung barat laut Indonesia ini, daripada para penyelam Indonesia. 

Sejak pertama kali ditemukan, sekitar 10 tahun lalu, Seven Skies Wreck menjadi lokasi kesukaan para penyelam Singapura berlatih technical dive, yakni teknik-teknik penyelaman untuk kedalaman lebih 40 meter. 
Situs ini juga populer untuk penyelaman rekreasi karena bagian-bagian wreck juga ditemukan di kedalaman sekitar 22 meter. 
Dulu hampir setiap pekan ada kapal pesiar selam dari Singapura mengunjungi situs favorit di perairan Anambas selatan ini. 

Mengenal Kecelakaan-kecelakaan Selam 2016

Bendera Tanda Ada Penyelaman (Foto: Divein.com)
SUKASELAM.COM, Jakarta – Berikut ini beberapa kecelakaan selam selama 2016. Data ini disarikan berdasarkan peristiwa yang terpublikasi di media massa. 

Dengan data semacam itu, tentu kita tidak tahu peristiwa yang terjadi seakurat mungkin, tetapi hanya berdasarkan laporan para wartawan, yang tentu pengetahuannya tentang dunia selam sangat beragam. 

Namun, kita tetap sangat berterima kasih kepada para wartawan yang telah mau melaporkan insiden-insiden kecelakaan selam, baik yang mengakibatkan korban meninggal atau tidak. Dunia selam harus banyak diliput media. 

Dari data terangkum, kebanyakan kecelakaan selam yang dialami para turis. Sedang data dari penyelam-penyelam Indonesia tidak ada. Semoga memang benar-benar tidak ada ya.  

Desember 2016
Seorang dokter asal Swiss, Bruno Ernst Durrer, 62 tahun, meninggal setelah melakukan penyelaman di Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara. Penyelam telah menyelesaikan penyelamannya di waktu siang sekitar pukul 11.20 waktu setempat. 

Snorkeler Rusia Hilang di Padang Bai, Bali

SAR Bali dalam Pencarian (Foto: Basarnas.co.id)
SUKASELAM.COM, Bali – Seorang wisatawan berkebangsaan Rusia, Sergey (45 tahun), hilang saat melakukan snorkeling di Pantai Bias Tugel, Banjar Mimba, Padang Bai, Manggis, Karangasem, Bali, Kamis (9/2). 

Daria (27 tahun), istri korban, melaporkan, mereka berdua bersama anaknya datang untuk berwisata menikmati indahnya Pantai Bias Tugel. 

Sekitar sore pukul 15.00 waktu setempat Sergey kemudian melakukan snorkeling sendirian di sekitar pantai, namun hingga pukul 17.00 belum juga kembali, sehingga Daria kemudian melaporkan hilang kepada pos polisi setempat. 
Tim SAR Klungkung, Satuan Polisi Air Polres Karangasem, dan BPBD Karangasem, kemudian masing-masing menurunkan timnya untuk melakukan pencarian dari Pantai Klotok hingga Pantai Ujung, Karangasem. Dan sebuah helikopter SAR Bali membantu melakukan penyisiran pantai hingga Sanur. 

Tongkeng Drift, Situs Ekstrem di Kepulauan Seribu

Dermaga Tongkeng (Foto: Nanidjabar.blogspot.co.id)
SUKASELAM.COM, Jakarta - Belum banyak penyelam Jakarta yang mengunjungi lokasi ini. 

Tapi kalau kamu ingin merasakan sensasi menyelam bersama arus (drift dive) yang benar-benar menguji nyali di Kepuluan Seribu, disinilah lokasi terbaiknya. 

Situs ini terletak di Pulau Tongkeng atau Pulau Petongkengan, sekitar 40 menit dengan perahu motor dari Dermaga Pramuka, atau dari Dermaga Pulau Putri. 

Sebuah pulau kecil. Ada resort kecil di dalamnya, tapi tak ramai menerima tamu. Nah, pulau ini bertetangga dengan Pulau Melintang Kecil. Tepat di depan dermaga utama Pulau Tongkeng itu, ada Pulau Melintang Kecil (nampak di gambar). Keduanya dipisahkan selat selebar sekitar 500 – 600 meter.