![]() |
Batumelawang, Ceningan Kawan, Nusa Ceningan |
Kostadin hilang di perairan selatan pulau Nusa
Ceningan ini pada Kamis (15/2) bulan lalu, ketika menyelam spearfishing bersama
temannya Lyben Lovchev (42 tahun), Dancho Hristanov (30 tahun), dan pengemudi
jungkung I Ketut Wiarda (30 tahun) warga Desa Lembongan.
Dikutip dari Balipost (16/2), mereka
berangkat dari Lembongan dan tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 07.15 waktu
setempat. Setelah menyelam bersama dan mendapat ikan besar, mereka bertiga kembali ke permukaan.
Kemudian setelah beristirahat beberapa saat, Kostadin dan Leyben kembali menyelam, dan kembali ke permukaan berdua seperti biasa. Setelah itu pada sekitar pukul 09.15 waktu setempat, Kostadin turun sendiri, dan setelah ditunggu beberapa saat tidak muncul kembali.
Teman-temannya kemudian melaporkan kehilangannya
ke pos Polisi Sektor Lembongan.
Satuan polisi air Bali, personel SAR dari Badan
SAR setempat, dan satuan polisi Nusa Lembongan, kemudian mengerahkan misi
pencarian sejak hari pertama hilang hingga beberapa hari setelah kecelakaan, namun
hingga hari ini belum ditemukan jasad dan jejak-jejaknya.
Diduga ia mengalami kecelakaan setelah terkena
ombak dan arus pantai (long shore)
yang mengalir keras di depan ujung selatan pulau Nusa Ceningan ini. Ombak
permukaan laut juga terkenal keras menghantam tebing-tebing karang di sekitar
kawasan selatan Nusa Ceningan.
Kecelakaan selam spearfishing ini, menambah
deretan berbagai kecelakaan selam selama awal 2018 ini. Beberapa yang lain:
- Nisal Koushika Kotinkaduwa (30 tahun), wisatawan asal Srilanka, yang tewas tenggelam ketika snorkeling di situs selam Crystal Bay 1, Desa Sakti, Nusa Penida, Bali, pada 2 Februari 2018.
- Dua mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret, Solo, tewas tenggelam terbawa arus ketika sedang melakukan snorkeling bersama teman-temannya di situs selam Sombu Jetty, Desa Waha, Kecamatan Wangi-wangi, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, pada 26 Februari 2018.
SS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar