Jumat, 19 September 2025

Makin Banyak Wisatawan Memilih Wahana Air Sebagai Detoks Digital

(Terumbu Karang di Melissa Garden | Foto: Sukaselam.com)

SUKASELAM.COM, Jakarta
- Trend wisatawan terus berubah. Kini makin banyak yang memilih liburan bersama wahana air (yang perlu skill), dari pada liburan model tradisional (yang pasif).

Baik itu wahana air berupa pantai, danau, sungai, maupun laut dalam. Wahana air menawarkan perpaduan relaksasi, sensasi, dan petualangan.

Riset future market insight mencatat kini pasar wisata wahana air mencapai nilai omset hingga 2.160 miliar dollar pada 2024. Dan diperkirakan mencapai 1,06 trilliun dollar pada tahun 2034.

Dengan tingkat pertumbuhan 17,30% per tahun.

Aktivitas retreat air ini, menawarkan beragam pengalaman, mulai dari snorkeling, paddle boarding, hingga eksplorasi dunia bawah laut yang membutuhkan skill lebih mumpuni.

Asosiasi penyelam profesional PADI yang berdiri sejak 1967, melaporkan telah melakukan sertifikasi pada lebih 27 juta penyelam. Dan trend terus meningkat. Kini ada sekitar 6 juta penyelam scuba aktif, dan snorkeler yang tak terhitung jumlahnya. Peminat terus bertambah.

Konservasi laut kini bahkan telah menjadi paket wisata populer, dari sebelumnya sepi peminat. Banyak resort menawarkan sensasi wisata selam, yang digabung dengan pengalaman konservasi laut. Kesempatan wisatawan untuk berkontribusi pada pelestarian bumi dan menciptakan kenangan liburan yang positif.

Kesegaran dan sensasi wahana air memupuk hubungan batin yang mendalam antara alam dan manusia. Di pantai, suara ombak yang menenangkan, pemandangan air, dan sentuhan pasir, menciptakan suasana menenangkan yang mendorong relaksasi. Sedang di dalam laut, sensasi menyelam bertemu biota-biota laut, menawarkan pengalaman seru yang luar biasa.

Banyak wisatawan menemukan bahwa menghabiskan waktu di dalam air mengurangi stres dan meningkatkan kejernihan mental. Menjadikan retret akuatik pilihan populer untuk liburan yang lebih berfokus pada kesehatan.

Detoks Digital

Detoks digital, atau detoksifikasi dari kepenatan akibat aktivitas digital, kini sedang menjadi arah baru, dari wisatawan mencari aktivitas relaksasi.

Survei Statista tahun 2022 menemukan bahwa 32% pengguna internet di AS perlu istirahat dari perangkat digital setiap hari, dengan memutus koneksi internet-nya setidaknya selama dua jam.

Sekitar 25% responden melaporkan melakukan aktivitas rutin detoksifikasi digital setiap pekan. Sedang 8% responden mengatakan mereka melakukan detoksifikasi digital setidaknya sebulan sekali, dan menjadi tren yang semakin meningkat untuk mengurangi waktu berinternet.

Wisata wahana air, seperti menyelam dan eksplorasi bawah laut, menyediakan lingkungan yang sempurna untuk melakukan detoks digital.

Yang memungkinkan bagi wisatawan untuk melepaskan diri dari perangkat digital mereka, dan menjalani pengalaman hidup yang lebih santai melalui pengalaman interaksi dalam laut.

Banyak resor kini sengaja membatasi akses Wi-Fi atau menciptakan momen-momen yang mendorong tamu untuk melakukan aktivitas offline, seperti bermeditasi, atau menyelam.

Jeda waktu dari menonton layar digital ini: membantu wisatawan terhubung kembali dengan diri mereka sendiri, dengan pasangan dan keluarga, dan mendorong percakapan yang lebih mendalam, dan interaksi yang bermakna.

Semakin banyak orang menyadari manfaat kesehatan mental dari menjauhi teknologi internet sementara waktu, melalui retret akuatik.

Retret akuatik menyediakan surga yang tenang bagi mereka yang ingin bersantai, menjelajah, dan terhubung kembali dengan alam. Dengan daya tariknya yang semakin meningkat, kini destinasi wisata selam pun sedang naik daun, menjanjikan petualangan dan ketenangan yang tidak terlupakan bagi semua yang berminat. ***

Wahyuana | Travel Scuba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar