SUKASELAM.COM, Jakarta – Dibuka resmi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Perkumpulan Usaha Wisata Selam Indonesia (PUWSI) telah menggelar Musyawarah Nasional ke-3 di Hotel Harris, Jakarta Pusat, Rabu (3/10).
“Melalui forum musyawarah nasional ini, saya harap seluruh pelaku usaha wisata bidang wisata selam, khususnya yang tergabung di bawah PUWSI, untuk dapat saling bekerjasama dalam mengembangkan produk dan industri wisata selam kita agar semakin diminati wisatawan mancanegara dan Indonesia. Saya ucapkan selamat dan sukses menjalankan musyawarah nasional PUWSI yang ke-III,” ujar Sandiaga Uno dalam kata sambutannya.
Selain itu, Munas juga dihadiri Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Odo R.M Manuhutu.
Dalam kata sambutannya, Odo R.M Manuhutu kembali menekankan potensi industri pariwisata maritim khususnya wisata selam di Indonesia yang sangat besar, dan komitmen dukungan pemerintah khususnya Kemenko Marinves kepada industri wisata selam agar semakin terus berkembang.
Munas PUWSI ke-3 ini digelar dengan tema ‘Bangkit Bersama untuk Jadi Lebih Kuat.’
Setelah pada masa pandemi industri wisata selam, seperti juga industri pariwisata yang lain, mengalami situasi terpuruk akibat pembatasan aktivitas global. Omset bisnis langsung turun 66% sejak 3 bulan pertama pandemi diumumkan, dan kerugian mencapai Rp 75,8 miliar.
Ricky Soerapoetra, Ketua Umum PUWSI 2018-2021, mengatakan, musyawarah nasional ini selain untuk menjalankan kewajiban organisasi dalam menjalankan AD/ART, juga penting bagi anggota PUWSI untuk melakukan konsolidasi dan menguatkan sinergitas antar pelaku usaha wisata selam dalam menyambut dibukanya kembali wisata selam dan kunjungan turis asing oleh pemerintah.
“Setelah lebih 20 bulan sejak pandemi, banyak destinasi wisata selam yang ditutup dan praktis industri selam mengalami dormansi. Kami perlu konsolidasi kembali untuk membangun wisata selam yang lebih bertanggung jawab,” tambah Ricky Soerapoetra.
Banyak ide-ide baru yang muncul dan dibahas selama berlangsungnya musyawarah nasional PUWSI ke-3 ini. Seperti tentang perlunya dibentuk koordinator di setiap destinasi selam, perlunya standardisasi berbagai produk wisata selam dan profesi penyelam, perbaikan organisasi, investasi, dan perlunya promosi industri wisata selam Indonesia yang lebih kuat.
Diikuti oleh semua anggota PUWSI dari seluruh Indonesia, musyawarah berlangsung offline di Jakarta dan secara online yang bisa diikuti semua anggota melalui jalur daring.
Forum munas berhasil memilih ketua umum PUWSI periode 2021-2024 yakni Arief Yudo Wibowo. Yang mendapatkan mandat membentuk kepengurusan PUWSI baru periode yang selanjutnya.
“Sebagai negara kepulauan tropis terbesar di dunia, dengan ribuan situs selam bawah laut yang spektakuler dan tidak ditemukan di negara lain, Indonesia sudah seharusnya menjadi Mekah-nya wisata selam dunia. Seorang penyelam belum bisa membaptis dirinya sebagai penyelam ‘beneran’ kalau belum pernah menyelam di perairan Indonesia. Sehingga usaha wisata selam di Indonesia sangat prospektif dan menguntungkan,” ujar Ricky Soerapoetra, instruktur dan pemilik Kristal Klear Dive, sebuah dive center PADI bintang 5 di Jakarta. ***
SS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar