![]() |
Penyelam dalam Penyelaman Bersama Basarnas (Foto: jabarnews) |
Syahrul Anto meninggal ketika bergabung dalam operasi rescue yang dikoordinasi Basarnas (Badan
Rescue Nasiona) untuk pencarian para korban kecelakaan pesawat Lion Air.
Syahrul dikenal
sudah tidak asing bagi kalangan penyelam di Indonesia, ia kerap terlibat dalam
berbagai misi rescue baik untuk penyelaman maupun penanganan darurat bencana
di darat.
Ia juga
terlibat dalam penyelaman rescue ketika pesawat Asia Asia jatuh dan
tenggelam di perairan Sukadana, Kalimantan Barat, empat tahun lalu.
Dikutip dari
Kompas, menurut Bayu Wardoyo, pendiri dan leader Indonesia Rescue Diver Team, Syahrul
Anto dievakuasi dari lokasi penyelaman pada pukul 21.30 ke Dermaga JICT 1
dengan menggunakan kapal Pertamina Victory.
Dari Dermaga JICT 1 langsung
dibawah ke Rumah Sakit Umum Daerah Koja, dan meninggal di rumah sakit setelah
sebelumnya sempat tak sadarkan diri.
Bayu
menambahkan, dalam misi penyelaman ini Syahrul merupakan penyelam sipil yang
berada dibawah koordinasi Basarnas.
“Kita bukan orang yang mengajukan diri,
kita dibawah koordinasi ke Basarnas, jadi yang mengurus semuanya ini Basarnas
mulai dibawa ke RS Koja sampai (dipulangkan) ke kampung halamannya. Dimakamkan
juga pakai cara Basarnas,” ujar Bayu Wardoyo.
Dari berbagai
informasi media, diduga Syahrul Anto mengalami decompressi sickness, setelah melakukan beberapa penyelaman untuk
membantu pencarian korban kecelakaan pesawat itu.
Kepergian Syahrul Anto membuat duka mendalam di kalangan teman-temannya dan lingkungan komunitas para penyelam Indonesia.
Selain dikenal sebagai salah satu penyelam rescue dengan ketrampilan mumpuni, ia dikenal ringan tangan dan sering secara sukarela terlibat dalam berbagai misi sosial penanganan bencana, dan juga dikenal sebagai pribadi yang menyenangkan dan selalu gembira.
Turut berduka mendalam atas kepergian penyelam Syahrul Anto.
SS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar