Jumat, 09 November 2018

Penyelam Relawan SAR Meninggal dalam Rescue Pesawat Lion Air

Penyelam dalam Penyelaman Bersama Basarnas (Foto: jabarnews)
SUKASELAM.COM, Jakarta – Syahrul Anto (48 tahun), penyelam handal dari klub selam Indonesia Rescue Diver Team (IRDT), meninggal dalam misi penyelaman rescue kecelakaan pesawat Lion Air PKP-LQP nomor penerbangan JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Karawang, Jumat 2 Nopember 2018.

Syahrul Anto meninggal ketika bergabung dalam operasi rescue yang dikoordinasi Basarnas (Badan Rescue Nasiona) untuk pencarian para korban kecelakaan pesawat Lion Air. 

Syahrul dikenal sudah tidak asing bagi kalangan penyelam di Indonesia, ia kerap terlibat dalam berbagai misi rescue baik untuk penyelaman maupun penanganan darurat bencana di darat. 

Ia juga terlibat dalam penyelaman rescue ketika pesawat Asia Asia jatuh dan tenggelam di perairan Sukadana, Kalimantan Barat, empat tahun lalu.

Penyelam ‘Technical Diving’ Hilang di Pemuteran

Operasi SAR Buleleng (Foto: balipost)
SUKASELAM.ID, Bali – Sudah lebih dari satu bulan, penyelam ‘technical diving,’ Bernd Klaus Watzinger (62 tahun), warga Jerman di Bali, yang hilang di Teluk Pemuteran, Gerokgak, Buleleng, Bali, belum ditemukan.

Penyelam senior yang mengantongi sertifikat instruktur ‘technical diving’ ini hilang dalam penyelaman seorang diri di sekitar situs Canyon Wreck, Takat Jaran, Teluk Pemuteran, pada 30 September 2018 lalu. 

Menurut berita dari berbagai media massa setempat, Bernd Klaus diketahui turun menyelam seorang diri dengan membawa water scooter dan 4 buah tabung selam. 

Korban yang sudah memiliki banyak pengalaman melakukan penyelaman laut dalam ini, diduga melakukan penyelaman hingga kedalaman 100 meter lebih.

Korban turun ke laut sekitar pukul 09.00 waktu setempat, namun ditunggu hingga sekitar pukul 13.00 tidak juga menampakkan diri kembali ke permukaan laut, sehingga membuat warga setempat kemudian melaporkan ke Polsek Gerokgak.